Isnin, 4 Februari 2008

DARA OH DARA....


Masih Darakah Anda ?

@

Darakah Pasangan Anda?

Kini anda di beri peluang memilih pasangan anda sebelum membuat keputusan mendirikan rumahtangga!!

Seorang lelaki muda bertanya pada doktor yang mengendalikan program kesihatan di website. "Doktor, mengapa di malam pertama istri saya tidak mengeluarkan darah ya? Apakah istri saya sudah tidak ada dara?" Jawapan si doktor ternyata sangat menarik. Ia memulainya dengan kalimat, "Berapa liter darah yang Anda perlukann untuk meyakinkan diri bahwa istri Anda masih lagi dara?" Selanjutnya doktor itu menjelaskan bahwa koyaknya selaput dara tidak harus ditandai dengan perdarahan.

Selaput dara atau dalam bahasa medisnya dikenal sebagai hymen, adalah membran tipis yang sebenarnya secara biologiya tidak berfungsi namun mempunyai beban cultural dan psikological yang sangat berat bagi wanita. Utuh tidaknya selaput ini akan menentukan kukuh tidaknya ikatan perkawinan bagi sebahagian orang. Ditambah lagi pemahaman banyak orang mengenai selaput dara yang cenderung menjerus ke arah mitos ketimbang faktanya. Apa saja yang perlu diketahui tentang selaput dara?

TIDAK SELALU DITANDAI PERDARAHAN
MITOS darah di malam pertama sepertinya menjadi sebuah ritual sakral yang boleh menentukan tinggi-rendahnya martabat seorang perempuan. Kalau tidak keluar darah berarti sudah tidak dara, kalau tidak dara berarti bukan perempuan baik-baik. Waduh!

Padahal faktanya secara perubatan,koyaknya selaput dara tidak harus diikuti dengan keluarnya percikan darah. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya.

* Terlalu rapuh
Bisa jadi selaput dara itu sudah koyak sebelumnya karana terlalu rapuh. Beberapa jenis olahraga seperti olahraga, seni bela diri, dan sebagainya bisa menjadi penyebab koyaknya selaput dara. Apalagi kalau selaput daranya termasuk jenis yang rapuh.
* sangat elastik!!!
Tidak adanya pengeluaran darah di malam pertama mungkin saja disebabkan belum koyaknya selaput dara karena sifatnya sangat elastis. Harus diketahui, membran ini sangat fleksibel. Pada beberapa kasus ditemukan bahwa elastisitas selaput dara memungkinkannya tidak koyak pada waktu pertama kali berhubungan seksual. Bahkan ada yang baru koyak setelah wanita tersebut melahirkan!
* Darah tidak banyak
Atau mungkin darah akan keluar juga, tapi disebabkan sangat sedikit sehingga tidak mudah terlihat oleh mata. Banyak orang yang berpandangan kalau selaput dara pecah akan keluar banyak darah. Padahal karena sedemikian tipisnya, selaput dara yang koyaknya tidak selalu menyebabkan keluar darah dalam jumlah banyak.
* Tidak punya selaput dara
Perkembangan teknologi memungkinkan dilakukannya penelitian tentang selaput dara secara mendalam. Hasilnya ternyata sangat mengejutkan karena dalam penelitian yang dilakukan para pakar sakit puan menemukan beberapa perempuan yang sejak lahir memang tidak memiliki membran ini. Pada abad ini keberadaan selaput dara tidak selalu membuktikan bahwa perempuan belum pernah melakukan hubungan seksual masih teruji kegadisannya.

MACAM-MACAM BENTUK SELAPUT DARA
Ternyata tidak hanya tubuh yang boleh dilihat bentuknya, selaput dara juga mempunyai bentuk dengan kadar kelembutan dan fleksibiliti yang berbeza-beza. Semuanya bersifat individual, seperti penelitian yang dilakukan Frank H. Netter, MD., yang termuat dalam bukunya The Human Sexuality. Menurutnya ada bermacam bentuk selaput dara, yaitu:

* Annular Hymen, selaput melingkari lubang vagina.
* Septate Hymen, selaput yang ditandai dengan beberapa lubang yang terbuka.
* Cibriform Hymen, selaput ini juga ditandai beberapa lubang yang terbuka, tapi lebih kecil dan jumlahnya lebih banyak.
* Introitus, pada perempuan yang sangat berpengalaman dalam berhubungan seksual, bisa saja lubang selaputnya membesar, namun masih menyisakan jaringan selaput dara.

KEPERAWANAN = KEPERCAYAAN
Dengan diketahuinya berbagai bentuk selaput dara seperti di atas, maka hilangnya kegadisan di malam pertama yang tidak didahului dengan keluarnya aliran darah menjadi semakin jelas. Walaupun perdarahan di malam pertama bisa menjadi bukti bahwa wanita tersebut masih perawan (virgin), tapi tidak mengelakkan kemungkinan beberapa wanita yang dilihat dan sangat berpengalaman dalam berhubungan seksual, masih tetap mengeluarkan bercak darah karena sisa selaput dara yang terluka, sehingga ia terkesan masih virgin.

Pendek kata, keperawanan adalah masalah kepercayaan. Seorang wanita yang selaput daranya robek karena olahraga dan tidak mengeluarkan darah di malam pertama, apakah boleh dicap sudah tidak gadis lagi? Sedangkan di sisi lain, ada wanita yang "lebih beruntung", walaupun sudah berhubungan seksual berulang kali namun di malam pertama masih keluar darah karena adanya sisa selaput dara yang terluka. Apakah adil gelaran perawan dan tidak perawan pada konteks di atas. Sekali lagi, keperawanan adalah masalah kepercayaan. Bila kehidupan rumah tangga sudah sedemikian bahagianya, apalagi dengan hadirnya sang buah hati, masih memusingkan darah yang tidak "tertumpah" di malam pertama? Mitos tentang selaput dara memang tidak semuanya bersangkutan dengan sesuai fakta.
bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang dara....
sejauh mana gf anda masih dara...
tips...tips....yang berguna....
jangan berlengah lagi sila klik di sini...

http://www.rahsiadara.com/index.php?ref=mack_zie




Tiada ulasan :